BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,
agar terwujud derajat kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan
melalui pendekatan peningkatan pengetahuan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan.
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam
mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan
gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun
secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan
rendah mengenai kebersihan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari
perilaku yang tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Banyak orang tua yang mengeluhkan bahwa
perawatan gigi anak, sulit dan memerlukan banyak waktu. Keluhan ini dapat di mengerti bahwa banyak orang tua
yang belum sadar betul akan perlunya perawatan gigi anak. Umumnya orangtua
beranggapan bahwa gigi anak-anak tidak perlu dirawat karna akan diganti dengan
gigi dewasa . Peran orang tua juga sangat penting untuk menjaga
kesehatan anak-anaknya, apalagi untuk urusan kesehatan gigi. Perilaku dan
kebiasaan ibu dapat dicontoh oleh anak. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi
akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak.
Gigi bagi seorang anak penting dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. Fungsi gigi sangat
diperlukan dalam masa kanak-kanak yaitu sebagai alat pengunyah, membantu dalam
berbicara, keseimbangan wajah, penunjang estetika wajah anak dan khususnya gigi
sulung berguna sebagai panduan pertumbuhan gigi permanen. Anak usia
prasekolah adalah anak yang berusia antara 2 sampai 6 tahun dimana pada masa
ini anak telah mencapai kematangan dalam berbagai macam fungsi motorik dan
diikuti dengan perkembangan Intelektual dan sosio emosional. Anak usia dini biasa mengikuti program
prasekolah.
Karies gigi merupakan penyakit yang sangat
luas dijumpai diseluruh dunia pada zaman sekarang, walaupun penularan penyakit
ini dari satu orang ke orang lain tidak dijumpai. Karies gigi sudah dapat
terjadi pada anak-anak usia 3-4 tahun.
Masalah kesehatan gigi di Indonesia dapat
dikatakan cukup tinggi. Prevalensi
karies di Indonesia mencapai 90% dari populasi anak balita. Menurut laporan
penelitian oleh pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun 2007
menunjukkan bahwa karies gigi telah meningkat khususnya pada anak usia balita
dan anak prasekolah, yaitu dari 24% menjadi 28% dimana pada anak usia 2-5 tahun
meningkat menjadi 70% dari karies yang ditemukan. Data Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2013 masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai presentasi
sebesar 25,9%.
Praktek kebersihan mulut oleh individu merupakan tindakan
pencegahan yang paling utama dianjurkan, juga berarti individu tadi telah
melakukan tindakan pencegahan yang sesungguhnya,
praktek kebersihan mulut ini dapat dilakukan individu dengan cara menggosok
gigi. Menggosok gigi berfungsi untuk menghilangkan dan mengganggu pembentukan plak dan debris, membersihkan sisa
makanan yang menempel pada gigi, menstimulasi jaringan gingiva, menghilangkan
bau mulut yang tidak diinginkan. (Depkes RI, 2004)
Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
tanpa ada perasaan terpaksa. Kemampuan menggosok gigi secara baik dan benar
merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat,
metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi yang
tepat.(Houwink, 1994)
Teknik menyikat gigi yang tepat
sangat penting dalam mencapai kebersihan gigi dan mulut. Banyak anak yang tidak
diberi pengetahuan tentang cara menyikat gigi. Keberhasilannya juga masih
tergantung pada pasta gigi, jenis sikat, waktu menyikat, dan metode menyikat
gigi yang digunakan. Metode menyikat gigi manual termasuk Bass, Stillman,
Fones, Charter, horizontal, vertikal, Scrub, dan Roll telah diajarkan selama
beberapa decade
Metode Audio Visual merupakan alat
peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa
dalam belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang
dipelajari. Hal ini sejalan dengan penelitian Ika dan Iwan pada tahun (2014)
dengan judul penelitian pengaruh media audio visual (Video) terhadap hasil
belajar siswa, yang mengatakan bahwa menggunakan metode Audio visual lebih
efektif dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
·
Tujuan
Untuk
mengetahui tingkat keterampilan menggosok gigi pada anak sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan melalui metode audiovisual dan simulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Menyikat Gigi
Menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi adalah
bentuk penyingkiran plak secara mekanis. Saat ini telah banyak tersedia sikat
gigi dengan berbagai ukuran, bentuk, tekstur, dan desain dengan berbagai
derajat kekerasan dari bulu sikat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menggosok gigi. Hal yang harus diperhatikan dalam menggosok gigi adalah
(Rahmadhan, 2010) :
·
Waktu menggosok gigi
Menggosok
gigi minimal dua kali dalam sehari, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari
sebelum tidur. Hal ini disebabkan karena
dalam waktu 4 jam, bakteri mulai bercampur dengan makanan dan membentuk plak
gigi. Menyikat gigi setelah makan bertujuan untuk menghambat proses tersebut.
Lebih baik lagi menambah waktu menyikat gigi setelah makan siang atau minimal
berkumur air putih setiap habis makan.
·
Menggosok gigi dengan
lembut
Menyikat
gigi yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan gigi dan gusi. Menggosok
gigi tidak diperlukan tekanan yang kuat karena plak memiliki konsistensi yang
lunak, dengan tekanan yang ringan plak akan terbuang.
·
Durasi dalam menggosok
gigi
Menggosok
gigi yang terlalu cepat tidak akan efektif membersihkan plak. Menggosok gigi
yang tepat dibutuhkan durasi minimal 2 menit.
·
Rutin mengganti sikat
gigi
Sikat
gigi yang sudah berusia 3 bulan sebaiknya diganti karena sikat gigi tersebut
akan kehilangan kemampuannya untuk membersihkan gigi dengan
baik. Apabila kerusakan sikat gigi
terjadi sebelum berusia 3 bulan merupakan tanda bahwa saat menggosok gigi
tekanannya terlalu kuat.
·
Menjaga kebersihan sikat
gigi
Kebersihan
sikat gigi merupakan hal yang paling utama karena sikat gigi adalah salah satu
sumber menempelnya kuman penyakit.
·
Menggunakan pasta gigi
yang mengandung fluoride
Pasta
gigi berperan penting dalam membersihkan
dan melindungi gigi dari kerusakan karena pasta gigi mengandung fluoride. Penggunaan pasta gigi tidak perlu
berlebihan karena yang terpenting dalam
membersihkan gigi adalah teknik menggosok gigi.
B. Media
Audio Visual
Media audio visual merupakan alat peraga
yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu anak dalam
belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami
bahasa yang sedang dipelajari. Sedangkan audio visual adalah suatu peralatan
yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman
yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Media audio visual termasuk dalam
multimedia yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Penggunaan media audio visual dapat
mempertinggi perhatian anak dengan tampilan yang menarik. Selain itu, anak akan
takut ketinggalan jalannya video tersebut jika melewatkan dengan mengalihkan konsentrasi dan perhatian. Media audio visual yang menampilkan realitas materi dapat memberikan pengalaman nyata pada siswa saat mempelajarinya sehingga
mendorong adanya aktivitas diri.
Fungsi Media Pembelajaran Menurut Oemar
Hamalik (dalam Musfiqon, 2012, hlm. 32), “pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.”
Pesan pembelajaran yang disampaikan tanpa menggunakan media akan terasa hambar dan tidak akan membekas jika tidak menggunakan media. Begitupun semangat
anak untuk belajar sangat rendah
bahkan bisa dikatakan
tidak ada. Ketika pembelajaran sudah mencapai titik jenuh
dan tidak ada semangat anak untuk melanjutkan kegiatan belajar, maka kehadiran
sebuah media akan terasa sangat membantu dan sangat diperlu kan.
Penyuluhan merupakan salah
satu bentuk pendidikan
kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan perilaku kesehatan.
Melalui penyuluhan
kesehatan terjadi transfer
informasi dan menyampaikan
pesan kesehatan. Pemberian penyuluhan
kesehatan tentang gosok
gigi merupakan proses pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan pengertian
dan pemahaman kepada anak tentang
cara yang benar
melakukan gosok gigi. Anak
menjadi tahun kapan
waktu melakukan gosok
gigi, teknik gosok
gigi yang benar serta
cara merawat alat
gosok gigi. Anak yang mempunyai pemahaman, maka dengan
caranya sendiri akan terbentuk kemandirian untuk menggosok gigi.
C. Oral
Health Promotion Based On Audio Visual
Tanggapan Anak tentang Lagu MOGIGU Menurut
si Anak Lagu
MOGIGU nya terlalu
cepat dilakukan oleh pemeran dan anak
kurang suka dengan pemeran yang diakukan oleh orang dewasa.
- Tabel Checklist
Tabel ini diberikan pada orang tua anak
yang digunakan untuk mengetahui apakah si anak menyikat gigi apa tidak nya,
jika si anak menyikat gigi maka lembaran checklist di contreng oleh orangtuanya
berdasarkan waktu si anak menyikat gigi. Pada hari terakhir lembaran checklist
ini berguna untuk melihat evaluasi terhadap perilaku menyikat gigi si anak
apakah bertambah baik setelah diberikan MOGIGU atau apakah sebaliknya.
Hari/
Tanggal
|
Kamis
26/9
|
Jumat
27/9
|
Sabtu
28/9
|
Minggu
29/9
|
Senin
30/9
|
Selasa
01/10
|
Rabu
02/10
|
|
PARAF
|
PAGI
|
|||||||
MALAM
|
- Aspek Kognitif, Psikomotorik dan Bahasa
Aspek
|
Jenis kegiatan
|
Kognitif
|
Memperlihatkan pada anak tentang cara menyikat gigi yang baik dan
benar dengan media lagu MOGIGU
|
Psikomotorik
|
Anak menyikat gigi sesuai dengan yang diinstruksi pada MOGIGU
|
Bahasa
|
Menggunakan kalimat yang dipahami oleh si anak dan dilakukan
secara berulang-ulang
|
Anak
diputarkan video cara menggosok gigi yang baik dan benar MOGIGU (menggosok gigi
asyik dengan lagu)
F.
Ketertarikan
(Interest)
Setelah
diputarkan video, anak ada sedikit ketertarikan untuk mencoba menyikat gigi
dengan instruksi sesuai dengan MOGIGU
- Evaluasi (Evaluation)
Setelah
dilakukan pemutaran video, anak mulai merasa bahwa MOGIGU baik dan asyik dilakukan
untuk kebersihan giginya.
- Mencoba (Trial)
Anak mulai mencoba sedikit demi sedikit
cara menyikat gigi sesuai gerakan MOGIGU
- Adopsi (Adoption)
Setelah
mencoba sedikit demi sedikit, si anak akan mulai menerapkan sikat gigi yang baik
dan benar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam merubah perilaku anak salah satu
metode yang bisa digunakan adalah audio visual yang mencakup indera
pendengaran, indera penglihatan dan
anggota tubuh lainnya. Dari hasil evaluasi di dapatkan bahwa dengan menggunakan
audio visual itu efektif untuk membantu orangtua dalam memberikan pengetahuan
pada anak terkait kebersihan gigi dan mulut.
B. Saran
Diharapkan pada ibu untuk memperhatikan
kebersihan gigi dan mulut anaknya, dan mendorong untuk merubah perilaku anaknya
dalam menyikat gigi yang baik dan benar.
AJO_QQ poker
BalasHapuskami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856